A. Ontologi Iodium
Iodium ditemukan pada tahun 1811
oleh Courtois. Iodium merupakan sebuah monovalen. Keadaannya dalam tubuh
mamalia hanya sebagai hormon tiroid. Hormon-hormon ini sangat penting selama pembentukan
embrio dan untuk mengatur kecepatan metabolis dan produksi kalori atau energi
disemua kehidupan. Iodium diserap sangat cepat oleh usus dan oleh kelenjar
tiroid digunakan untuk memproduksi hormon
tiroid.Saluran ekresi utama iodium adalah melalui saluran kencing dan cara ini
merupakan indikator utama pengukuran jumlah pemasukan dan status iodium.
Tingkat ekresi (status iodium) yang terendah (25-20 mg I/g creatin) menunjukkan
resiko kekurangan iodium bahwa tingkatan yang lebih rendah menunjukkan resiko
yang lebih berbahaya (Brody, 1999). Iodium ada dalam tubuh dalam jumlah yang
sangat sedikit yaitu sebanyak kurang lebih 0,00004 % dari berat badan atau
15-23 mg. Sekitar 75 % dari iodium ini ada di dalam kelenjar tiroid yang
digunakan untuk mesintesis hormon tiroksin. Hormon ini diperlukan untuk
pertumbuhan normal, perkembanga fisik dan mental manusia. Selain itu iodium ada
didalam jaringan tubuh lain, yaitu dikelenjar ludah, payudara, dan lambung
serta didalam ginjal (Almatsier, 2003).
B. Sumber Iodium
Iodium merupakan sejenis mineral,
biasanya iodium terdapat di alam, baik tanah dan air. Iodium adalah zat gizi
mikro yang mengandung hormon tiroksin
yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Kandungan
iodium dalam makanan laut seperti ikan, kerang,
cumi atau rumput laut berkisar 0,0002 persen. Keuntungan konsumsi iodium
melalui makanan laut adalah elemen iodium
tersebut tidak hilang selama pemprosesan masakan. Selain itu, jumlah yang dimakan
biasanya juga lebih tinggi (bila kita mengknsumsi 50 gram ikan laut, berarti
iodium yang masuk setara 100 mikrogram iodium). Jepang adalah negara terdepan
dalam konsumsi rumput laut dan kasus kekurangan iodium juga sangat rendah di
negara tersebut. Disana rumput laut diproses menjadi anyaman halus yang
disebut nori. Nori ini dipakai sebagai
pembungkus makanan, misalnya nasi kepal (onigiri) atau sushi. Selain itu, juga dipakai sebagai campuran
penyedap rasa pada mi rebus, seperti ramen atau soba. Mungkin seandainya kita mau meniru, misalnya daun pisang
pembungkus lemper diganti dengan lembaran rumput laut atau mi bakso maupun mie
pangsit dibubuhi penyedap dan rumput laut, maka kasus kekurangan iodium akan
berkurang dinegeri ini. Pentradisian penggunaan makanan laut hendaknya terus
digalakkan karena lebih dari 70 persen
dari luas wilayah negeri ini adalah laut (Nurachman dan Sarwono, 2008).
C. Kebutuhan Iodium
Kebutuhan iodium bervariasi menurut
umur dan kondisi-kondisi tertentu. Kebutuhan pada anak-anak berbeda dengan
kebutuhan orang dewasa akan iodium perharinya. Keadaan fisiologi tertentu dari
tubuh seperti misalnya pada wanita dan ibu menyusui, jumlah kebuutuhan tubuh akan
zat iodium akan berbeda. Kebutuhan tubuh per harinya sekitar 1-2 µg per kg
berat badan. Perkiraan kecukupan yang dianjurkan sekitar 40-120 µg perhari
untuk anak-anak umur dibawah 19 tahun dan 150 µg perhari untuk orang dewasa.
Untuk wanita hamil dan menyusui dianjurkan
tambahan masing-masing adalah 10 µg/hari (Hetzel, 1993). Sumber utama
iodium adalah laut, sehingga makanan laut merupakan makanan yang paling kaya
dengan iodium. Didaerah pantai, air dan tanah mengandung banyak iodium sehingga
tanaman yang tumbuh didaerah pantai mengandung cukup banyak iodium. Semakin
jauh tanah dari pantai semakin sedikit pula kandungan iodiumnya dan salah satu
penanggulangan kekurangan iodium adalah melalui fortifikasi garam dapur dengan
iodium
D. Manfaat Garam Beryodium
Garam beryodium adalah garam yang
telah diperkaya dengan yodium,yang dibutuhkan tubuh untuk membuat hormon yang
mengatur pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan (Dekes RI, 2009) Garam
beryodium dapat mencegah Gangguan Akibat Kurang Yodium(GAKY) yang ditunjukkan
dengan tanda-tanda adanya pembesaran
kelenjar gondok, terhambatnya pertumbuhan (pendek atau cebol) gangguan
perkembangan mental, gangguan fungsi syaraf otak (gangguan kecerdasan,bisu,
tuli dan juling).(Depkes RI, 2007).
E. Dampak Defisiensi Iodium
Gangguan Akibat Kurang Yodium
atau GAKY adalah sekumpulan gejala yang timbul karena tubuh seseorang
kekurangan unsur yodium secara terus menerus dalam jangka waktu yang cukup lama
(Depkes RI, 2007). Masalah GAKY merupakan masalah yang serius mengingat dampaknya
secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kelangsungan hidup dan
kuallitas sumber daya manusia yang mencakup 3 aspek, yaitu aspek perkembangan
kecerdasan,aspek perkembangan sosial dan aspek perkembangan Ekonomi (Depkes RI,
2007).
E.1. Aspek Perkembangan Kecerdasan (Intelegensi)
Pada umumnya keluarga telah memiliki pengetahuan dasar mengenai
gizi. Namun demikian sikap dan keterampilan serta kemauan untuk bertindak
memperbaiki gizi keluarga masih rendah. Sebagian keluarga menganggap asupan
makanannya selama ini cukup memadai karena tidak ada dampak buruk yang mereka
rasakan. Sebagian keluarga juga mengetahui bahwa ada jenis makanan yang lebih
berkualitas namun mereka tidak ada kemauan dan tidak mempunyai keterampilan
untuk menyiapkannya. (Depkes RI, 2007) Kekurangan unsur yodium dalam makanan
sehari-hari dapat menurunkan kecerdasan. Di Indonesia diperkirakan kehilangan
140 juta IQ poin akibat GAKY.
Perhitungan pengurangan IQ poin yaitu :
a. Kretin (GAKY Berat) : 50
poin
b. Gondok : 5 poin
c. Bayi didaerah GAKY : 10 poin
Setiap tahun didaerah defisiensi
iodium akan lahir 1 juta bayi, dimana
setiap kelahiran akan mengalami defisit sebesar 10 point sehingga total defisit
IQ point yang diakibatkan adalah 10 juta IQ point. Terjadinya defisit IQ poin
di Indonesia pada gilirannya berdampak pada program belajar 9 tahun, karenanya
banyak anak usia sekolah tidak dapat mengikuti pelajaran dan mengalami
kemunduran (drop-out)
Sumber: Skipsi Chairunnisa, 2011.